Tuesday, April 15, 2014

Ketidakadilan Yang Adil

Sering kita berpikir bahwa dunia ini tidak adil. Memang bila kita melihat dengan kacamata kita, akan banyak sekali bukti bukti yang mendukung pernyataan bahwa dunia memang tidak adil, mulai dari anak yang keliatan tidak pernah belajar namun selalu bisa mengerti dengan cepat, seorang penjahat yang banyak melakukan kejahatan yang merugikan banyak orang, namun tetap dapat hidup dengan sangat bahagia. Yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Ada orang yang selalu beruntung dan ada orang yang selalu tertimpa kesialan. Benar benar terlihat sebagai dunia yang sangat tidak adil.


Salah satu orang yang saya hormati pernah berkata bahwa dunia itu tidak adil, dan keadilan hanya ada di surga. Dari pernyataan itu muncul suatu pertanyaan pada benak saya, apakah benar bahwa dunia ini tidak adil? Bukankah dunia ini diatur oleh Dia Yang Maha Adil? Bagaimana mungkin sumber keadilan menjalankan sesuatu yang tidak adil? Menurut saya hal tersebut sangatlah tidak masuk di akal sehat saya.

Setelah mencoba mencerna hal tersebut saya mulai sadari bahwa keadilan adalah sesuatu yang sangat subjektif. Dan setiap kita berpikir bahwa sesuatu itu tidak adil, kita harus berpikir kembali, ini tidak adil bagi siapa. Mungkin bagi seorang buruh ketidakadilan adalah saat mereka bekerja bermandikan keringat dan mendapat upah yang minimal sedangkan boss mereka yang hanya duduk di balik meja mendapatkan penghasilan yang berlipat lipat ganda. Atau ketidakadilan adalah saat seseorang berbuat baik namun hasilnya tidak sesuai dengan harapanya. Atau seseorang yang berusaha untuk belajar sesuatu dengan susah payah melihat temannya yang berhasil menguasai suatu keahlian tanpa susah payah. Apakah hal hal tersebut benar benar tidak adil?
Ketidak Adilan Yang Adil

Keadilan adalah konsep yang dibuat oleh manusia dan sampai sekarang pun keadilan belum memiliki pengertian yang pasti. John Rawls dalam bukunya "the Theory of Justice" menyatakan bahwa adil adalah kesetaraan bagi semua orang. Mungkin konsep ini yang dipegang oleh kebanyakan orang yang merasa bahwa hidup ini tidak adil. Dan apabila kita memegang konsep ini, maka memang dunia ini tidak adil. Kita lihat bahwa tiap orang terlahir dengan tidak sama. Sebagian terlahir sebagai lelaki, sebagian sebagai perempuan, sebagaian terlahir di keluarga kaya raya, sabagian terlahir di kolong jembatan. Sangat tidak adil.

Beda lagi dengan konsep yang diusung oleh aristoteles. Menurut aristoteles keadilan dibagi menjadi keadilan distributif dan keadilan kumulatif. Disini kita lebih membahas tentang keadilan distributif, karena keadilan kumulatif biasanya lebih ditekankan pada perjanjian perdagangan dll. Keadilan distributif adalah suatu keadilan yang memberikan kepada setiap orang didasarkan atas jasa-jasanya atau pembagian menurut haknya masing-masing.

Bila mengacu pada hukum keadilan distributif ini mungkin masih terlihat agak tidak adil. Karena dua jabang bayi yang secara logika belum melakukan apa pun,kecuali membuat si ibu mual mual dan mules mules, dapat mengalami nasib yang sangat berbeda. Namun saya yakin bahwa nasib yang berbeda tersebut pasti memiliki alasan. Saya yakin hal tersebut bukan karena Tuhan sedang iseng atau mengirim jiwa untuk lahir secara random.

Hal tersebut hanya dapat menjelaskan bahwa sebelum jiwa tersebut datang pun mereka sudah membawa tabungan sendiri. Beberapa menyebutnya dosa asal, beberapa menyebutnya karma dan beberapa lain menyebutnya nasib. Namun intinya mereka sudah membawa tabungan mereka sendiri. Seberapa banyak tabungan baik yang mereka bawa sangat tergantung dari bagaimana mereka menjalankan hidup mereka di kehidupan lalu. Karena sekali lagi saya yakin Sang Maha Adil tidak akan iseng memberi bekal yang berbeda atau memberi bekal yang random pada jiwa jiwa tersebut.

Mereka yang sudah menanam banyak kebajikan akan terlahir di keluarga penuh kebajikan. Mereka yang sudaha menanam banyak kemakmuran akan lahir di keluarga yang banyak kemakmuran.Hal ini dapat dilihat juga pada orang orang berbakat yang tampaknya hanya perlu sedikit usaha untuk menguasai sesuatu karena di kehidupan kehidupan sebelumnya orang tersebut sudah belajar hal yang serupa. Sedangkan bagi mereka yg berbuat jahat namun tetap dapat hidup enak, mungkin tabungan nya sedang di depositokan jadi tinggal menunggu tanggal jatuh temponya dan dia akan mendapatkan apa yang seharusnya diandapatkan.

Setelah merenungkan semua hal diatas, saya jadi berpikir. Ternyata ketidakadilan bagi banyak orang sebenernya adalah keadilan bagi Tuhan.. Benar benar ketidakadilan yang adil.

-Mahotama Seputra-


0 comments:

Post a Comment

Baca juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...