Kamu Tidak Pernah Salah Tempat. Pernah
gak Anda merasa sebagai orang yang salah tempat, dimana semua orang disekitar
anda sepertinya tidak cocok dengan anda. Hal tersebut seringkali muncul saat
Anda berada pada kelompok yang terbentuk secara random. Random disini random
beneran ya, bukan dengan hitungan statistik. Saat Anda melihat orang orang di
kelompok itu, mungkin anda melihat beberapa hal ayng bertentangan dengan diri
Anda, namun saya yakin bahwa itu hanya Random dalam pemikiran kita.
Saya
percaya bahwa di dunia ini tidak ada yang benar benar Random. Walaupun itu
tampak random bagi Anda, tapi Tuhan telah memperhitungkan dengan sangat cermat
mengapa Anda harus berada di kelompok tersebut. Perhitungan tersebut juga
sesuai dengan salah satu hukum Energi yang saya pelajari dari
Bunda Arsaningsih,
Pendiri dari
SOUL, Spirit of Universal Life.
Bunda Arsaningsih selalu menyatakan bahwa energi yang sama akan tarik menarik.
Apa itu Energy? Menurut Albert Einstein,
Everything is Energy. Jadi Energi yang sejenis tarik menarik itu juga berpengaruh
pada diri Anda, Saya, dan semua orang dalam kelompok kelompok Anda.
|
Merasa Salah Tempat? |
Awalnya
saya bingung tentang konsep itu, namun setelah saya perhatikan, setiap
terbentuk suatu kelompok, PASTI ada kesamaan dalam kelompok itu, iya, PASTI. Saya
memperhatikan setiap kelompok yang terbentuk dalam hidup saya, dan dari
kelompok kelompok yang saya pernah masuki, semuanya pasti memiliki kesamaan.
Sering kali, bukan tidak ada kesamaan, namun Anda, atau orang-orang dalam
kelompok itu yang BELUM bisa menyadari kesamaan itu. Karena apa bila tidak ada
kesamaan lagi, seleksi alam akan terjadi dan dengan sendirinya kelompok
tersebut akan pecah, bahkan bubar.
Hal
terakhir yang mengingatkan saya akan konsep ini adalah saat saya mengikuti
sebuah acara di Rumah Sakit tempat saya bekerja. Acara Team Bonding yang
dilakukan di
Caldera, Salah satu situs Rafting di daerah Sukabumi ini menjadi
contoh nyata dari apa yang saya tuliskan diatas tadi.
Salah
satu acara dalam Team Bonding tersebut adalah kegiatan Arum Jeram. Karena
perahu nya tidak muat untuk delapan belas orang, jumlah total dari peserta,
maka terpaksa kita di bagi menjadi empat kelompok kecil yang dibagi secara
RANDOM.
Tuhan tidak pernah salah menempatkan kita.
Kita yang harus jeli mencari Mengapa kita ditempatkan disana
Setelah
pembagian, saya melihat kelompok kelompok yang ada, dan saya mulai bertanya,
mengapa saya dikelompokan oleh teman yang ini, mengapa tidak yang itu dst.
Bukan berarti saya kurang puas dengan pembagian kelompok ini, namun saya hanya
bertanya karena mencoba mencocokan dengan konsep yang sudah saya dapatkan.
Semakin saya berpikir dan mencari kesamaan yang mencolok, semakin saya bingung,
maka saya putuskan untuk berhenti mencari dan mulai menikmati saja proses Arung
Jeram itu dan menjadi pengamat.
Saat
Arung Jeram, saya menyadari bahwa kelompok saya terbentuk atas kesamaan dalam semangat.
Setiap kita diminta mendayung oleh Pak Banan, Pendamping kami, Setiap orang
dalam kelompok saya akan berteriak secara serentak “Satu.. Dua.. Tiga..” yang
setelah setengah jalan entah kenapa berubah menjadi “ Dji Sam Soe” walaupun
kami tidak bermaksud mempromosikan merek rokok tersebut. Tawa lepas dalam
setiap jeram yang kami lewati, dan teriakan semangat setiap mendayung membuat
perjalanan Arung Jeram sepanjang sembilan kilometer tersebut terasa sangat
menyenangkan.