Friday, April 11, 2014

Kenali dirimu lebih baik

Thales, seorang filsuf yang terlahir di Turki pernah berkata “the most difficult thing in life is to know yourself”atau bila di terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia akan bermakna “hal yang tersulit dalam hidup adalah mengetahui (tentang) dirimu (sendiri)” Yang dikatakan oleh Thales memanglah benar. Kita akan sangat susah mengetahui apa yang ada pada diri kita karena pikiran kita akan sangat susah bersikap objektif pada diri kita. Pikiran akan sangat dipengaruhi oleh ego. Orang dengan ego yang kuat akan selalu melihat dirinya baik, tidak dapat melihat kekurangan dalam dirinya, sedangkan orang dengan ego yang rendah akan melihat yang sebaliknya, semua hal buruk dan tidak dapat melihat hal baik dalam dirinya.


Sama seperti saat kita ingin melihat muka kita dengan mata kita sendiri. Sangat susah. Namun kita dapat melakukan nya degan bantuan alat, misalnya cermin. Namun cermin hanya memantulkan bagian terluar dalam diri kita, bukankah kita tidak hanya perlu mengenal diri kita bagian luar saja? lalu bagaimana cara kita lebih mengenal diri kita?

Ada cerita tentang seorang pemabuk yang bertemu dengan seorang biksu di jalan. Sang pemabuk memanggil sang biksu untuk mendekat. Sang pemabuk lalu bersila dan mengambil posisi seperti posisi Budha duduk dan bertanya pada sang Biksu. “ Hey biksu kampung, apakah kamu tahu aku terlihat seperti apa?” dan sang biksu dengan tenang menjawab “seperti sang Budha, wahai anak muda” lalu sang pembuk kembali bertanya “ dan tahukah kamu, kamu terlihat seperti apa?” biksu itu hanya menggeleng menunggu sang pemabuk melanjutkan jawabanya “seperti TAI!! Bau, kotor dan menjijikan” kata sang pemabuk diikuti tawa yang sangat kencang, namun sang Biksu tidak marah sama sekali dan berkata dengan penuh ketenangan “seseorang dengan Budha di dalam diri nya akan melihat Budha di sekelilingnya, dan seseorang dengan Tai didalam dirinya akan melihat tai di sekelilingnya”

Dari cerita tersebut dapat disimpulkan bahwa kita dapat lebih mengetahui diri kita dengan menyadari apa yang kita lihat pada orang lain. Bila kita dengan sangat mudah melihat orang lain selalu iri, coba dilihat kedalam, apakah masih ada rasa iri dalam diri kita. Begitu juga bila melihat orang yang marah marah tanpa sebab yang jelas, berarti di dalam diri kita masih ada kemarahan.

Namun apakah itu sepenuhnya benar? Bagaimana bila memang orang itu saja yang memiliki keburukan itu dan kita hanya cukup objektif untuk mengenalinya? Bisa saja itu terjadi, karena itu sangat diperlukan suatu alat bantu untuk dapat secara objektif metahui apa yang ada dalam diri kita.

Apakah alat tersebut? Pengukuran dengan energy bisa menjadi jawaban yang paling tepat. Karena dengan pengukuran dengan energy kita dapat benar benar tahu apa yang ada dalam diri kita. Jangankan apa yang ada dalam diri kita, jumlahnya pun dapat kita ketahui. Apalagi energi tidak terikat dengan ruang dan waktu, yang berarti kita dapat mengukur keadaan kita kemarin tahun lalu, bahkan saat kita lahir.

Namun ada suatu hukum energy yang dapat “sedikit menyusahkan” yaitu energy mengikuti pikiran, dan kembali pada poin pertama, pikiran kita akan selalu melihat kita baik, bila ego kita kuat, atau melihat hal yang jelek, bila ego kita lemah. Lalu bagaimana caranya? Kita harus berserah pada Tuhan dan menjadi saluran yang baik bagi kebenaran Tuhan. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan melakukan konekting, dan penyerahan diri secara penuh pada Tuhan. Dengan melakukan hal tersebut kita akan menjadi saluran Tuhan dan kita akan mendapatkan jawaban yang benar dan tepat.

Dan inilah satu satunya cara termudah untuk megetahui dan mengerti diri anda. jadi apa yang dikatakan oleh Thales tadi benar apabila anda tidak memahami dan menggunakan energy dalam pengukuran dengan baik dan benar. Karena bila hanya memahami tapi tidak melakukan sama saja anda tidak dapat hasil apa apa.

Jadi pelajarilah energy, berserah diri pada Tuhan dan kenali diri anda lebih baik
Written by : Mahotama Seputra

Nb. Semua yang saya bahas akan lebih mudah dipahami bila anda sudah memiliki pemahaman tentang energy.

2 comments:

  1. Bagaimana kita memahami tentang energi? atau dari mana kita memulainya?
    Trima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Atma namaste, ada banyak sekali sekolah atau kursus yang bisa mengajarkan pemahaman energi. Namun seperti yang saya katakan di atas, untuk dapat memanfaatkan energi secara objektif, maka carilah yang mengajarkan tentang connecting pada Tuhan, dimana hal itu saya dapatkan di the Basic of Inner Power. Anda dapat mencari tahu lebih banyak di www.cahayacintakasih.com kontak mereka ada di web nya. Semoga membantu

      Delete

Baca juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...