Thursday, April 10, 2014

Bahaya Kata Gratis



Gratis adalah kata yang indah di telinga kita. Namun sadarkah kita bahwa kata yang terdiri dari enam huruf ini mengandung sesuatu yang lebih dalam dan bila tidak kita mengerti, tanpa sadar dapat menyeret kita kedalam kesusahan finansial.

Secara harafiah gratis dapat diartikan sebagai tidak menukarkan apapun untuk mendapat sesuatu. Ini adalah suatu konsep yang bertolak belakang dengan hukum alam yang tanpa kita sadari berlaku dalam hidup ini.

Bahaya kata gratis

 
Mungkin anda bertanya tanya bagian mana dari gratis yang bertolak belakang dengan hukum alam. Namun begitulah kenyataanya. Tidak ada hal yang gratis di hidup ini. Semua hal yang kita terima haruslah ditukar dengan "harga" yang sepadan. Hal itu tercermin dalam hidup kita. Mari kita ambil contoh yang sederhana, bernapas. Sadarkah anda bahwa selama ini anda "membayar" untuk setiap oksigen yang anda hirup? Saya tidak berbicara tentang oksigen yang tersedia di rumah sakit yang memang harus anda bayar setiap liter per menit nya. Saya berbicara tentang oksigen diudara bebas. Sadarkah anda saebelum anda menghirup oksigen tersebut anda "harus membayar" dengan karbon dioksida ? Begitu juga dalam tiap detak jantung yang terjadi, yang selama ini anda kira gratis, sebenarnya kita bayar dngan energi (apa bila dijabarkan maka akan ada pertukaran antara adenosin triphospat yang "membayar" phospat untuk energi yang digunakan untuk tiap detak nya). Jadi jangan salahkan kalau zaman sekarang buang air kecil pun harus membayar, toh dari zaman dulu bernapas pun kita harus bayar.

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana gratis itu dapat menyusahkan kita. Semua yang terjadi di dunia ini haruslah mengikuti hukum alam yang terjadi. Selain hukum "equivalent trade - pertukaran yng adil" ada juga hukum yang menyatakan energi mengalir dari tingkat yang tinggi ke tempat yang rendah. Ke tempat yang kosong dari tempat yang penuh. Sekarang bila tidak ada perubahan "kepenuhan" energi maka tidak akan ada perbedaan yang merupakan syarat terjadinya aliran energi. Karena kemakmuran, uang dll didasari oleh energi, tidak akan ada aliran uang ataupun kemakmuran yang akan terjadi. Tidak hanya uang, kesehatan, pelajaran dan kesadaran pun baru bisa mengalir bila ada perbedaan dari level energi, dan perubahan level energi tersebut hanya akan terjadi dengan "membayar" sesuatu.

Lalu apa hubunganya dengan berpikir gratis? Kita harus ingat bahwa energi mengikuti pikiran. Dan dengan berpikir gratis atau tidak mau membayar, tidak ada perbedaan energi, dan tidak akan ada energi yang mengalir. Saya mencoba mengamati, beberapa orang yang diberikan sesuatu secara gratis, hasilnya tidak akan sebagus yang membayar.

Lalu bagaimana kalau ada orang yang memberikan sesuatu secara gratis pada kita? Apakah kita harus bersikeras membayar? Jawabanya iya dan tidak. Iya bahwa kita tetap harus membayar, namun tidak harus berupa uang. Dengan mendoakan dan memberkati agar donasi yang diberikan kembali ke pemberi donasi berlipat ganda sudah dapat menjadi pembayaran yang cukup. Jadi buang jauh jauh pikiran gratis Agar hal hal baik dapat mengalir pada kita, karena tanpa sadar pikiran gratis tersebut menghambat aliran menuju diri kita.

Masih ada yang mau hal yang gratisan?

writed by : Mahotama Seputra

Nb. Semua yang saya bahas disini akan lebih mudah dimengerti bila anda memahami energi seperti yang diajarkan oleh Yayasan Cahaya Cinta Kasih

6 comments:

  1. masbro sering update yah saya suka dengan materi postingan anda salam kenal yah masbro

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih dukunganya masbro.. semoga kedepan bisa menulis materi yang lebih baik .

      Delete
  2. saya suka gratisan gan, tpi agak takut klo ada yg gratisan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya kalau memamng yg dateng gratisan ya terima aja.. tapi inget kalo kita ttp bayar pake tabungan pahala kita loh.. yg penting jangan mikir gratis dan tetep nabung pahala dengan sedekah gan.. asal di lahan yang subur.

      Delete
  3. Replies
    1. Makasi gan.. btw infonya gak gratis loh.. dibayar denfa penerapan dalam kehidupan sehari hari

      Delete

Baca juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...