Hai, gita readers
Gita readers, tulisan ini ditulis
satu hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Suatu hari raya yang sangat identik
dengan saling memaafkan satu sama lain. Suatu hari raya yang akan membuat “Mohon
maaf lahir batin” berkumandang dalam segala media. Suatu hari raya yang indah,
asalkan semua kata maaf tersebut benar-benar diutarakan dari hati.
Semua orang dapat saja mengatakan
“maafkan saya” atau “sudah saya maafkan” namun tidak semua orang benar benar
memaafkan dan meminta maaf. Beberapa orang merasa minta maaf hanyalah
formalitas agar tidak memeperpanjang masalah. Mereka tidak tahu bahwa meminta
maaf dan memaafkan memang suatu hal yang diperlukan untuk tidak memperpanjang
suatu masalah, namun sama sekali bukan sesuatu formalitas.
Saya berani menyatakan hal ini
karena sudah sering sekali melihat orang yang belum memaafkan sesuatu. Dengan pengukuran
energi akan mudah untuk mengukur apakah kita sudah memaafkan seseorang atau belum.
Tenang, anda yang belum belajar pengukuranpun dapat bercermin pada diri anda
sudahkah anda memaafkan dengan baik atau belum.
Parameter yang paling mudah untuk
dapat melihat sudahkah anda memaafkan sesuatu yang sudah lalu adalah
perasaan. Coba anda jawab dengan jujur sedikit pertanyaan yang saya berikan dibawah ini :
- Coba ingat apa yang sudah orang tua atau saudara anda lakukan pada anda. Sesuatu yang buruk. Mungkin menyakiti anda secara fisik, ataupun mental, mempermalukan anda atau hal hal lain yang buruk. Apakah anda masih bisa merasakan perasaan sedih/marah/kesal akibat pengalaman anda tersebut? Apakah anda masih lari dari kenyataan bahwa hal itu pernah anda alami?
- Coba ingat apa yang sudah teman atau teman kerja anda lakukan pada anda. Sesuatu yang buruk. Mungkin menyakiti anda secara fisik, ataupun mental, mempermalukan anda atau hal hal lain yang buruk. Apakah anda masih bisa merasakan perasaan sedih/marah/kesal akibat pengalaman anda tersebut? Apakah anda masih lari dari kenyataan bahwa hal itu pernah anda alami?
- Coba ingat apa yang sudah kekasih atau mantan kekasih anda lakukan pada anda. Sesuatu yang buruk. Mungkin menyakiti anda secara fisik, ataupun mental, mempermalukan anda atau hal hal lain yang buruk. Apakah anda masih bisa merasakan perasaan sedih/marah/kesal akibat pengalaman anda tersebut? Apakah anda masih lari dari kenyataan bahwa hal itu pernah anda alami?
- Coba ingat apa yang pernah anda lakukan. Sesuatu yang buruk. Mungkin menyakiti sesorang secara fisik, ataupun mental, mempermalukan seseorang atau diri anda, atau hal hal lain yang buruk. Apakah anda masih bisa merasakan perasaan sedih/marah/kesal akibat pengalaman anda tersebut? Apakah anda masih lari dari kenyataan bahwa hal itu pernah anda alami?
Bila semua jawaban anda adalah
tidak, selamat. Anda mungkin sudah memaafkan dengan baik. Namun bila ada satu
saja dari pertanyaan itu masih anda jawab dengan ya, anda perlu memaafkan lebih
dalam lagi.
Mungkin beberapa orang akan
berkata “Bagaimana bisa saya memaafkan dia bila bla bla bla” atau “Dia saja tidak mau minta maaf” dan banyak lagi alasan alasan lain yang bisa anda buat untuk
menolak memaafkan orang lain atau diri anda sendiri. Namun ingatlah hidup ini
adalah kumpulan pilihan dan anda harus memiliki kontrol yang kuat untuk dapat
memilih sendiri. Bila anda tidak mau memilih sendiri, orang lain yang akan
memilihkan untuk anda.
Ingatlah kedamaian dapat
diibaratkan sebagai sesuatu yang menyejukan, dan amarah, kebencian dapat
diibaratkan sebagai bara api yang panas. Keduanya tidak akan dapat berada
ditempat yang sama. Jadi bila anda tidak memaafkan dan tidak melepas kemarahan
anda, apapun yang terjadi di dunia ini anda tidak akan bisa bahagia dan damai.. Percayalah, tanpa dendam hidup akan lebih indah. Jadi apakah anda bisa merasa damai atau tidak, tergantung dari bagaimana anda menjawab pertanyaan saya, Sudahkah anda memaafkan dengan baik?
Cara paling mudah untuk belajar
memaafkan adalah dengan menyadari bahwa hidup ini adalah suatu proses
pembelajaran. Orang melakukan kesalahan adalah wajar dan itu diperlukan untuk
bertumbuh. Luangkan beberapa menit dalam hari anda untuk merenung dan meminta
maaf dan memaafkan semua orang yang pernah berbuat kesalahan pada anda. Tidak perlu dilakukan secara fisik, cukup secara mental (dalam hati) sadari
bahwa semua terjadi hanya untuk membuat diri anda lebih kuat. Lakukan dengan
disiplin dan tanpa sadar hidup anda akan menjadi lebih baik. Jadikan apa yang
saya tulis hari ini menjadi bekal untuk melanjutkan hari kita lebih damai dan
biarkan semua orang saling memaafkan.
Terakhir, biarkan saya
mengucapkan selamat Idul Fitri untuk anda yang merayakannya. Maafkan semua
kesalahan saya. Ucapan maaf saya bukan hanya bagi anda yang merayakan tapi
untuk semua pembaca blog ini. Terima kasih.
memaafkan itu indah brow, benar begitu kan?
ReplyDeleteasal gak cuma di bibir saja ya pasti akan indah.. kan bikin kita damai. :)
Deletememaafkan terkadang memang sangat sulit, tapi jika kita menyadari bahwa semua itu merupakan proses pendewasaan menuju manusia yang lebih baik maka memaafkan akan menjadi mudah
ReplyDeleteiya.. semua hal yang baru akan terasa sulit.. tapi kita akan terbiasa..
Deleteawal awal juga saya perlu bulanan untuk memaafkan suatu kesalahan.. syukurlah sekarang sudah bisa hitungan menit. dan suatu saat nanti akan bisa kemarahan itu sama sekali tidak muncul. :) disana lah kita bisa damai :)
makasi komen nya gan
Dendam atau menyimpan amarah terlalu lama pada sesama hanya akan membuat kita menjadi pribadi yang buruk. So, take it easy.. memaafkan ngk hrus menunggu saat moment hari raya, tapi tiap hari, tiap saat, tetap bukalah hati kita untuk dapat memaafkan sesama, :)
ReplyDeletehahaha iya wir.. kalo kebanyakan dendam.. lama lama kebakar sendiri kita.. heheheh
Deletedan memaafkan memang bisa kapan saja, dimana saja.. toh memaafkan itu suatu hal yang dilakukan secara mental (dalam hati) :)
Memaafkan emang susah, tapi kalau kita ikhlas jauh lebih baik
ReplyDeleteMakanya sama-sama harus belajar iklas ni kita
DeleteDgn saling memaafkan smua trasa lebih indah y Sob...
ReplyDeletetepat sekali gan
DeleteKeikhlasan merupakan kunci utama dalam memaafkan. Orang yg meminta maaf dari orng yg derajatnya lebih tinggi merupakan pengecut, tetapi orang yg memaafkan dari orang derajatnya di bawah merupakan seorng kesatria.
ReplyDeletekalau menurut saya, meminta maaf merupakan tindakan yang pemberani asalkan dengan tulus dan dari hati. tidak peduli derajatnya.
Deletedan memberi maaf adalah sikap berjiwa besar yang harus ditanamkan sejak dini.
tanpa keiklasan semua tidak dapat dilakukan..
:)
terimakasih komentnya gan
Jujur, dok... bagi saya memaafkan itu sulit. Salut sama orang2 pemaaf.. biasanya, forgiving saya mulai dengan berusaha melupakan dulu perbuatan buruk orang. Kalo udah lupa, baru saya akhirnya bisa maafin orang tsb
ReplyDeleteSama kog dok.. memaafkan bagi saya juga (awalnya) sulit. Tapi ya karena saya mencoba belajar, sekarang jadi (lebih) mudah. Sama seperti baca ekg. Saya bila dibandingkan dengan dr. Spjp pasti lebih cepat dr spjp. Karena mereka latihan terus dan saya masih kurang latihan.. mereka baca 30 detik saya mungkin 5 menitan.. tapi pasti le ih baik daripada abak baru masuk sma di kasi ekg. Mereka gak akan bisa baca. Memaafkan juga sama.
DeleteMemaafkan memang terkadang mudah utk diucapkan tapi sulit utk dilakukan, karena kadang kita masih dendam kepada orang yg telah menyakiti kita, utk marilah kita belajar memaafkan mereka/orang-orang yg telah menyakiti kita dengan ikhlas...
ReplyDelete