Mengapa Tanpa Dendam Hidup Akan Lebih Indah - Balas dendam. Banyak konflik dari film, novel sampai sinetron
yang dapat diangkat dari dua kata ini. Begitu juga konflik konflik dalam
kehidupan sehari-hari sering didasarkan dari balas dendam. Namun beberapa orang mencoba mebuat dendam menjadi hal yang positif, misalnya sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik.
Kemarin, saat saya memanjakan diri saya dalam surga buku di
salah satu toko buku, saya melihat suatu buku kecil yang mengajarkan bagaimana
cara yang baik dan benar untuk membalas dendam. Saya sedikit berpikir bahwa
mungkin dunia sudah kacau, sampai cara membalas dendam pun legal dan dibukukan.
Setelah saya membaca sekilas buku tersebut, saya lega karena
isi buku tersebut ternyata adalah bagaimana membalas dendam dengan indah.
Disana diajarkan bagaimana membalas dendam kepada orang lain dengan menunjukan
padanya bahwa kita bisa lebih berhasil dari orang yang kita dendami. Saya
sedikit tersenyum. Ini adalah cara yang unik untuk mengurangi tindakan anarkis
dan mencederai orang lain atas dasar membalas dendam. Mungkin sang penulis
merasa bahwa dunia akan lebih indah bila dendam dendam orang disalurkan menjadi
hal yang positif.
Sejujurnya terdapat sebuah dilema dalam diri saya. Di satu
sisi saya ingin mendukung sang penulis mengurangi tindakan yang buruk atas
dasar dendam. Namun di sisi lain saya merasa bagaimanapun penyaluranya, dendam
adalah dendam.
Dendam adalah Keinginan yang besar dan menetap untuk
menyakiti atau membayar suatu rasa sakit yang diterima di masa lalu. Walaupun
itu tampaknya membawa anda ke jalan yang benar dan sukses, tapi rasa sakit itu akan tetap
ada. Bara dalam dada anda tetap berpijar dan akan membakar diri anda sampai
habis.
Kedamaian
hanya dapat anda rasakan setelah anda membuang amarah dan dendam itu. Toh tanpa
dendam itu anda tetap dapat berkembang dan menjadi lebih baik. Seseorang yang
mendaki gunung dengan bawaan yang banyak tentu akan lebih susah daripada dengan
bawaan seadanya. Bagus bila yang dibawa adalah hal hal yang membantu dalam
pendakian. Namun dendam dan amarah bukanlah hal yang bisa membantu. Pada saat
saat penting anda bahkan dapat terperosok dan jatuh bila anda masih membawanya.
Sadarilah
tiap orang pernah disakiti, tiap orang pernah terluka. Hal hal tersebut adalah
proses belajar. Mari kita analogikan hidup sebagai sebuah taman bermain penuh
dengan anak anak. Mereka semua berlari lari dan mereka semua terjatuh dan
terluka. anda tidak mengharapkan anda dapat berlari tanpa pernah terjatuh kan?
Dari
semua anak yang pernah terluka, ternyata tidak semua orang dapat kembali
tersenyum dan menjalankan hidupnya. Beberapa memilih untuk tidak berlari
kembali, beberapa tampak bangun dan berlari dengan riang dan kembali menikmati
hari, dan sisanya (kebanyakan dari kita) bangun, berlari dengan penuh amarah
dan dendam. Ini sama seperti memanggul magnet besar. Berat dan makin lama makin
menarik besi besi yang membuatnya makin berat.
Mungkin
mereka tetap dapat berlari lebih kencang dari mereka yang lari tanpa beban,
namun apakah mereka bisa bahagia? Apakah mereka menikmati hari hari mereka? Tidak,
diakhir hari mereka akan tampak kelelahan karena beban maget dan besi besi
rongsok yang sebenarnya tidak perlu dibawa. Besi besi ini adalah symbol dari
perasaan kesal, marah, dan semua perasaan negatif yang tertarik oleh dendam. Ingat,
hal yang sejenis cenderung saling tarik menarik. Dengan memanggul dendam, yang
merupakan hal negatif, maka hal hal negatif lain seperti marah, sedih, kecewa
dan kawan kawan akan lebih mudah untuk masuk dan ikut menumpang pada hidup
anda.
Jadi
yang manakah anda? Apakah anda adalah anak yang terjatuh terluka dan tidak mau
menikmati taman bermain yang penuh dengan petualangan itu? anak yang terjatuh
terluka dan kembali berlari dengan beban dendam dan amarah, merasa menang,
namun tidak merasakan kedamaian dan kebahagiaan. Atau anda anak yang mengakhiri
hari dengan senyuman lebar setelah berlari di taman dengan riang gembira.
Sebelum
anda melanjutkan aktifitas anda di taman bermain itu dengan kemarahan, mari
sama sama memaafkan semua yang sudah melukai anda dan kembali berlari dengan
riang gembira tanpa beban. Karena walaupun dendam dan amarah dapat menjadi
cambukan motivasi, namun usaha yang harus anda keluarkan akan bertambah dengan
beban dendam dan amarah yang harus anda panggul. Dan dengan memaafkan dengan benarlah kita
dapat membuang beban beban itu dari pundak kita.
'Forgiven not forgotten' atau setipis apapun luka yg ditorehkan pd sebatang pohon akan tetap terlihat,mgkn spt itulah dendam,tergantung bagaimana kt menyikapi.hidup penuh dendam amarah atau melepas semuanya dgn tawa ceria...life is so short...so let the love always around us..spread the love to each other as you can....thank you utk bacaan weekendnya...
ReplyDeleteyup mbak sandra.. kalau gak bisa melepas dendam, cinta ya gak bisa masuk.. hehehe.. gak ada orang penuh dendam yang penuh cinta.. heheh
Deletesama sama mbak..
Setipis apapun luka yg ditorehkan pd sebatang pohon akan tetap terlihat. Keren kata-katanya. Memaafkan adalah kunci melepaskan dendam, tetapi sangat sulit untuk dilakukan.
Deletenanti akan saya coba buat tutorial bagaimana memaafkan yang baik dan benar. karena sebenarnya tidak susah. asal kitanya mau memaafkan
DeleteMemaafkan itu yang sulit. Selalu kepikiran
ReplyDeleteMudah kog gan.. asal agan lihat bahwa kalo mendam dendam itu yg sakit agan sendiri.. so ngapain nyakitib diru sendiri..
Deletejadi inspirasi buat saya yang suka dendam..hehe
ReplyDeletesemoga sedikit demi sedikit beban dendam agan bisa berkurang
DeleteManusia memang tempatnya salah dan lupa. tetapi terkadang kita masih ada rasa dendam terhadap orang yang melakukan kesalahan terhadap kita, walaupun kita sudah memaafkannya.. Sulit sekali bagi orang yang terluka untuk menghilangkan bekas luka tersebut. tetapi benar, hidup ini akan lebih indah tanpa adanya dendam.. :)
ReplyDeletenah luka itu gak akan sembuh kalo diinget inget terus gan.. kalau dimaafkan malah bisa sembuh.. :) mari sama sama bikin dunia yang lebih baik tanpa dendam
DeleteNice post gan.. jadi pelajaran nih buat gw =D
ReplyDeleteterima kasih gan.. sama sama belajar,, orang gw juga masih belajar.. hehehe
DeleteTp biasanya ga ikhlas.. gmn dong?
ReplyDeleteEmang sih udh terucap maaf dr mulut apalg klo orgnya yg salah udh minta maaf dluan... tp biarpun gt d hati masi ada aja yg ngeganjel seakan hati belum bisa nerima n maafin.. belum bisa let it go and move on :l
Ya memang biasanya itu yang terjadi. Kita sudah bilang maaf tapi di dalam hati masih blm bisa move in. Dan itu yang ingin saya ajak sama sama belajar.
DeleteMemang perlu kerelaan untuk benar benar memaafkan. Tapi kalau kita tidak memaafkan ya yg akan menderita itu kita. Ingat bahwa itu semua sudah lewat. Kita tidak dapat merubah sesuatu yang sudah lewat jadi buat apa masih kita pegang terus dendam itu. Semoga membantu
yah karena tanpa dendam kita ga mikirin orang mikirin diri sndiri jadi tentram deh :D
ReplyDeleteHahahha bisa bisa... ya yang pebting kita tentram aja. Mikirin org yg jelek2 ntr balik ke kitavloh jelek2nya
DeleteDendam ibarat api,jika kita menyimpannya berarti kita menyimpan api,dan perlu di ingat semua yang berangkat dari api,kalau gjd arang ya jadi debu.
ReplyDeleteNice post,keep posts a right things (y)
Nah itu dia.. mending mana jadi arang apa debu? Kalo saya sihbmending gak marah :D
DeleteJangan ada dendam pasti hidup akan terasa lebih ringan.
ReplyDeletetepat sekali gan..
Deletewah seru nih gan..., ngomong" yg posting pendendam bukan nih.. :v :v
ReplyDeletebisa dibilang mantan pendendam. hahahha
Deletedulu penuh dendam.. sekarang jadi legowo abis..
hidup jadi lebih indah.. ehhehe
karna dendam hati menjadi gelisah ,
ReplyDeleteTerus kenapa dendam nya dipertahankan?
Deletekita harus menghilangkan rasa dendam , agar hati semakin tenang
ReplyDelete