Mulutmu Harimaumu, Pikiranmu Nagamu Anda pasti pernah mendengar kata “mulutmu
harimaumu”. Pernyataan yang mengingatkan kita bahwa kita harus menjaga apa yang
kita katakan karena tidak jarang apa yang keluar dari mulut kita dapat
menyebabkan masalah untuk kita. Pernyataan itu sangat benar, tentu saja anda
masih ingat kasus Florence Sihombing, seorang mahasiswa UGM yang mendapat
banyak pernyataan buruk karena apa yang diucapkannya. Walau diucapkan melalui
media sosial, tidak diserukan melalui mulut, namun itulah salah satu contoh
yang paling mudah untuk mengingatkan kita bahwa mulut kita adalah harimau kita.
dapat menyakiti orang lain maupun diri kita dan bila tidak dijinakan dapat
menyerang dan menghabisi diri kita sendiri
Selain sang harimau, sebenarnya dalam diri kita
masih ada hewan buas lain. Hewan yang bahkan membuat sang harimau ketakutan
karena kebesaran dan kekuatanya. Hewan yang dapat dengan bebas terbang kesana
kemari dan desas desus menyatakan bahwa hewan ini dapat menyemburkan napas api.
Hewan ini adalah sang naga, pikiran kita.
Berkawan dengan Naga kita |
taken from : http://fc04.deviantart.net/fs71/f/2011/356/0/0/loki__nidhogg__mistletoe_by_spanielf-d4jv0iu.jpg
Mungkin anda bertanya mengapa saya menganggap
pikiran kita seperti naga yang lebih
berbahaya daripada mulut kita. Saya akan mengingatkan pada anda bahwa semua
perkataan kita berawal dari pikiran. Kita tidak mungkin mengatakan sesuatu
Tanpa memikirkannya. Mungkin anda pernah tidak sengaja mengatakan sesuatu yang
tidak anda pikirkan, namun sebenarnya itu hanya mengatakan sesuatu yang tidak
anda pikirkan secara sadar. Pikiran tak sadar anda sudah memikirkanya.
Coba anda sadari pikiran anda, sang naga. Dalam
waktu sepuluh menit saja sang naga sudah terbang ke puluhan bahkan ratusan
topik, dan dari ratusan itu saya yakin ada pikiran yang tidak baik. Akui
sajalah karena itu adalah hal yang wajar. Seseorang yang tidak dapat
mengendalikan sang naga, maka sang naga akan terbang dan sesekali menyemburkan
apinya yang perlahan menghancurkan orang tersebut. benar benar suatu pedang
bermata dua.
Saya akan berikan sebuah contoh dimana sang naga dapat membantu anda untuk menjadi lebih damai. Pada saat saya mengendarai mobil dan tiba tiba ada mobil yang menyalip dan hampir menyerempet saya, sang naga akan datang dan mengatakan bahwa saya “untung tidak kena. Wah nyaris saja, tapi karena saya tidak apa apa saya harus tetap damai” setelah itu saya akan tetap damai dan menjalani hidup saya seperti biasa.
Bila saya tidak dapat mengendalikan naga saya,bisa saja sang naga mengatakan pada saya “wah orang itu ngawur sekali. Perlu diberi pelajaran nih” yang berakhir saya mengejar mobil itu dan bisa berakhir dengan perkelahian. Atau bisa saja sang naga mengatakan “kurang ajar tu orang” yang berlanjut dengan saya memaki orang tersebut, membawa rasa marah saya ke orang tersebut walaupun saya belum tentu bertemu lagi dengan orang itu. Hal ini berdampak pada hidup saya hari itu yang menjadi tidak damai dan penuh kemarahan.
Ingat, kita akan menarik hal yang sama dengan
apa yang kita pancarkan. Bila kita menjadi tidak damai dan memancarkan
kemarahan, kita akan cenderung menarik hal hal yang dapat membuat kita makin
marah. Hal ini dijelaskan dengan baik pada buku “The Secret”. Suatu buku yang
saya sarankan anda baca, terutama bagian tentang bagaimana mengatur naga anda.
Naga anda juga dapat membuat
hubungan anda tidak baik. Apabila anda melihat seseorang memberikan sesuatu
pada anda dan naga anda terus berbisik bahwa orang itu pasti ada maunya dan
tidak tulus, tentu anda tidak akan damai. Begitu juga bila naga terus
membisikan kepada anda hal hal buruk tentang pasangan anda, tentu anda akan lebih sulit untuk
damai.
Jadi sebelum naga itu bertambah kuat dan
mengacaukan hidup anda mari kita sama sama melatih naga itu agar hanya
menguatkan anda dalam hal yang baik. Bagaimana caranya? Melatih naga tidak jauh
berbeda dengan melatih binatang lain. Dalam kehidupan nyata usaha yang harus anda
lakukan adalah menyadari pada saat naga anda berulah dan tegurlah dia. Katakan
dengan tegas padanya bahwa itu salah. Pada saat naga anda membantu anda,
pujilah dia. Lambat laun sang naga akan mengetahui apa kecenderungan anda dan
anda akan diuntungkan dengan dukungannya.
Namun bila anda terus memuji dia saat dia
menjerumuskan anda, dia akan semakin suka menjerumuskan anda. Misalnya bila
anda berkata “tidak apa apa ini Cuma sedikit dari uangnya” saat anda mengambil
uang orang, maka naga anda akan merasa bahwa itu hal yang benar dan akan
mengajak anda terus melakukannya. Jangan sampai nanti anda mendekam di penjara
karena hal tersebut.
Mari kita menjaga harimau kita dan naga kita.
melatihnya agar bisa membantu kita dalam hidup ini dan menikmati hidup seperti
yang kita inginkan. Untuk saya tentu saja hidup yang jauh lebih damai namun untuk anda, itu adalah pilihan anda.
Awesome :D
ReplyDeleteTerima kasih apresiasi nya
Deletenice share bro :)
ReplyDeleteterimakasih bro
Deletebener nih..
ReplyDeletenice info gan, smoga bisa menjadi pembelajaran buat kita..
iya semoga bisa jadi pembelajaran
Deletesemoga bisa menjadi perenungan buat kita agar bisa lebih baik
ReplyDeleteSemoga banyak yang dapat manfaat. Sama seperti banyam yg dapat manfaat dr blog agan
Deletepedesss :D
ReplyDeleteemang cabe gan?
Deletemantaab :D
ReplyDelete