Pilihan? Mungkin
anda bertanya mengapa jawabannya adalah pilihan, namun sadarlah bahwa hidup
anda menjadi seperti sekarang karena pilihan yang kita ambil di masa lalu. misalnya,
tidak mungkin saya menjadi seorang dokter bila saya memilih teknik sebagai
jurusan kuliah saya. Jadi saya menjadi seorang dokter juga karena pilihan saya.
Hidup adalah
kumpulan dari pilihan pilihan. Pilihan A akan mengantar kita menuju jalan
cerita A, sedangkan dengan memilih B jalan cerita hidup kita akan sangat jauh
berbeda. Benar benar seperti gim RPG, namun dalam gim RPG hanya ada beberapa
jalan cerita, namun dalam cerita hidup kita yang di tulis oleh Sang SutradaraTerbaik, Tuhan, terdapat kemungkinan jalan cerita yang tak terbatas.
Dulu saya
merasa bahwa bayak sekali kondisi dimana saya tidak dapat memilih, jadi saya
merasa bahwa hidup saya bukanlah hasil dari pilihan saya. Namun semakin saya
bertumbuh saya sadar, beberapa pilihan memang dipilihkan oleh orang lain,
bahkan oleh alam. Hal tersebut wajar apabila kita belum kompeten untuk memilih.
Namun setelah kita beranjak dewasa (dewasa secara pikiran) kita harus memilih
pilihan hidup kita sendiri. Walaupun tidak memilih adalah sebuah pilihan, namun
menurut saya akan lebih baik bila kita yang memilih, daripada mengharapkan
pilihan orang lain.
Tuhan
menciptakan kita dengan kehendak bebas, dengan hak untuk memilih.
Bukankah bila
kita lepas tangan dan tidak memilih sama dengan tidak menghormatiNya
yang sudah
memberikan kita wewenang untuk memilih? Dan apakah anda yakin orang lain
yang
memilihkan untuk anda akan lebih baik dalam memilih? terkadang beberapa
orang memilih untuk tidak memilih agar dapat menyalahkan orang lain atau
keadaan bila tidak berjalan sesuai dengan yang mereka harapkan. tentu
mereka tidak berhak menyalahkan siapapun, karena tidak memilih merupakan
suautu pilihan yang mereka pilih.
Walaupun orang
itu adalah orang tua atau orang yang kita tahu sayang dengan kita, Mereka akan
memilihkan yang terbaik untuk kita BAGI MEREKA. Tentu yang baik bagi mereka
belum tentu baik bagi kita. kita harus memiliki kebijaksanaan dan memilih yang
terbaik bagi diri kita sendiri. Berkonsultasi dan bertukar pikiran dengan orang
terdekat tentu saja sangat membantu. Namun pilihan tetap pada diri kita.
Pilihan yang
tampak (bukan yang tersedia, karena sebagian pilihan yang tersedia tidak Nampak
sebagai sebuah pilihan) tergantung dari informasi yang kita pilih. Misalnya saat
saya yang di grogol, Jakarta ingin ke jl. Matraman. Awalnya saya merasa bahwa
hanya ada satu pilihan, melalui jalan kyai tapa, tapi setelah mencoba dan
bertanya sana sini, saya baru sadar bahwa bisa lewaat tomang, lewat bunderan HI
dll. Kurang lebih pilihan hidup yang awalnya tidak terlihat itu seperti itu. Jadi
kita harus gunakan semua indra kita untuk melihat semua pilihan yang ada.
Setelah semua
(atau setidaknya cukup banyak) pilihan terjabarkan, kita harus menilai setiap
pilihan. Bila anda memahami SOUL meter akan mudah mengukur pilihan mana yang
terbaik, bila tidak, carilah informasi sebanyak banyaknya dan pilih mana yang
terbaik
Ingat..
yang betul belum tentu benar, yang benar belum tentu indah. Jadi pilihlah
dengan bijaksana karena terkadang pilihan yang susah dan tampak menyakitkan
ternyata membawa hasil yang baik. Contohnya Prof. Dr. Kazuo Murakami yang
merupakan seorang peneliti di jepang, memilih dengan berat hati untuk pindah ke
Amerika, meninggalkan Negara Jepang yang dicintainya, dan ternyata karirnya
meroket pada saat di Amerika.
Saya yakin
pilihannya untuk meninggalkan Jepang bukan pilihan yang mudah, namun dengan
memilih itu dia dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi pilihlah pilihan
yang terbaik bagi anda, dan hargai Tuhan dengan menggunakan hak pilih anda.
wah, sangat bermanfaat gan, makasih infonya
ReplyDeletebener gan, kita seperti ini memang karena pilihan. sadar atau tidak sadar. yang masih menjadi sulit adalah memilih dari pilihan yang ada :3.
ReplyDeletesemoga tidak salah pilih aja :D
iya gan.. yang penting apapun yang terjadi sebisa mungkin hasil pilihan sendiri.. masa orang lain yang pilihin kita yang nerima akibatnya..
Deletejangan pernah menyesal dengan pilihan kita :)
ReplyDeleteBenar... tapi jangan asal pilih juga
DeleteMenginspirasi banget gan :D
ReplyDeletemakasi gan
Deletesetiap orang punya pilihan, nah balik lagi ke diri sendiri untuk nentuin pilihan mana yang mo diambil. Artikelnya keren
ReplyDeleteTerima kasih gan.. seribg2 mampir ya
DeleteMemilih itu sulit.. Tapi mudah-mudahan setelah memilih bisa bertanggung jawab.. Gitu aja sik :D
ReplyDeleteJangan asal pilih.. pilih yg terbaik, pilih sendiri, dam bertanggung kawablah
DeleteMenginspirasi... salam kenal. Makasih udah mampir ke blog saya :)
ReplyDeleteHidup memang tentang pilihan. Selalu begitu. Pilihlah dengan bijak agar tidak menyesal.
ReplyDeleteNice post.. menginspirasi banget
ReplyDeletesangat menginspirasi sekali mbak gita, tapi banyak orang yang ketika ambil jurusan A saat kuliah , pas di dunia kerja malah terjun ke urusan kerja jurusan B. :)
ReplyDeleteTerima kasih. :)
ReplyDeleteSaya memang sedang membutuhkan kata-kata ini.
Selama ini saya masih terpuruk dan sulit untuk mengekpresikan apa yang saya mau. Ragu ketika ingin mengambil suatu keputusan dan terus menerus bertanya kepada orang lain apa yang baiknya saya lakukan.
ya bertanya dengan orang lain adalah salah satu cara. asal anda bertanya kepada orang yang tepat.. hehehe dan setelah banyak bertanya pilih lah yang terbaik menurut kita.
DeleteTapi ada yang terkadang kita gak bisa milih. Terlahir di dunia, misalnya.
ReplyDelete