Wednesday, November 5, 2014

Pilihan Anda Membentuk Hidup Anda

Pernahkah Anda bertanya mengapa hidup anda seperti yang anda rasakan sekarang? Mengapa lingkungan anda seperti yang ada miliki, atau mengapa pekerjaan atau kuliah anda seperti yang sekarang anda jalani? Sebenarnya jawaban dari semua pertanyaan anda hanya satu kata. Pilihan.



Pilihan? Mungkin anda bertanya mengapa jawabannya adalah pilihan, namun sadarlah bahwa hidup anda menjadi seperti sekarang karena pilihan yang kita ambil di masa lalu. misalnya, tidak mungkin saya menjadi seorang dokter bila saya memilih teknik sebagai jurusan kuliah saya. Jadi saya menjadi seorang dokter juga karena pilihan saya.


Hidup adalah kumpulan dari pilihan pilihan. Pilihan A akan mengantar kita menuju jalan cerita A, sedangkan dengan memilih B jalan cerita hidup kita akan sangat jauh berbeda. Benar benar seperti gim RPG, namun dalam gim RPG hanya ada beberapa jalan cerita, namun dalam cerita hidup kita yang di tulis oleh Sang SutradaraTerbaik, Tuhan, terdapat kemungkinan jalan cerita yang tak terbatas.


Dulu saya merasa bahwa bayak sekali kondisi dimana saya tidak dapat memilih, jadi saya merasa bahwa hidup saya bukanlah hasil dari pilihan saya. Namun semakin saya bertumbuh saya sadar, beberapa pilihan memang dipilihkan oleh orang lain, bahkan oleh alam. Hal tersebut wajar apabila kita belum kompeten untuk memilih. Namun setelah kita beranjak dewasa (dewasa secara pikiran) kita harus memilih pilihan hidup kita sendiri. Walaupun tidak memilih adalah sebuah pilihan, namun menurut saya akan lebih baik bila kita yang memilih, daripada mengharapkan pilihan orang lain.


Tuhan menciptakan kita dengan kehendak bebas, dengan hak untuk memilih. Bukankah bila kita lepas tangan dan tidak memilih sama dengan tidak menghormatiNya yang sudah memberikan kita wewenang untuk memilih? Dan apakah anda yakin orang lain yang memilihkan untuk anda akan lebih baik dalam memilih? terkadang beberapa orang memilih untuk tidak memilih agar dapat menyalahkan orang lain atau keadaan bila tidak berjalan sesuai dengan yang mereka harapkan. tentu mereka tidak berhak menyalahkan siapapun, karena tidak memilih merupakan suautu pilihan yang mereka pilih.


Walaupun orang itu adalah orang tua atau orang yang kita tahu sayang dengan kita, Mereka akan memilihkan yang terbaik untuk kita BAGI MEREKA. Tentu yang baik bagi mereka belum tentu baik bagi kita. kita harus memiliki kebijaksanaan dan memilih yang terbaik bagi diri kita sendiri. Berkonsultasi dan bertukar pikiran dengan orang terdekat tentu saja sangat membantu. Namun pilihan tetap pada diri kita.

Pilihan yang tampak (bukan yang tersedia, karena sebagian pilihan yang tersedia tidak Nampak sebagai sebuah pilihan) tergantung dari informasi yang kita pilih. Misalnya saat saya yang di grogol, Jakarta ingin ke jl. Matraman. Awalnya saya merasa bahwa hanya ada satu pilihan, melalui jalan kyai tapa, tapi setelah mencoba dan bertanya sana sini, saya baru sadar bahwa bisa lewaat tomang, lewat bunderan HI dll. Kurang lebih pilihan hidup yang awalnya tidak terlihat itu seperti itu. Jadi kita harus gunakan semua indra kita untuk melihat semua pilihan yang ada.


Setelah semua (atau setidaknya cukup banyak) pilihan terjabarkan, kita harus menilai setiap pilihan. Bila anda memahami SOUL meter akan mudah mengukur pilihan mana yang terbaik, bila tidak, carilah informasi sebanyak banyaknya dan pilih mana yang terbaik


Ingat.. yang betul belum tentu benar, yang benar belum tentu indah. Jadi pilihlah dengan bijaksana karena terkadang pilihan yang susah dan tampak menyakitkan ternyata membawa hasil yang baik. Contohnya Prof. Dr. Kazuo Murakami yang merupakan seorang peneliti di jepang, memilih dengan berat hati untuk pindah ke Amerika, meninggalkan Negara Jepang yang dicintainya, dan ternyata karirnya meroket pada saat di Amerika. 


Saya yakin pilihannya untuk meninggalkan Jepang bukan pilihan yang mudah, namun dengan memilih itu dia dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi pilihlah pilihan yang terbaik bagi anda, dan hargai Tuhan dengan menggunakan hak pilih anda.

18 comments:

  1. wah, sangat bermanfaat gan, makasih infonya

    ReplyDelete
  2. bener gan, kita seperti ini memang karena pilihan. sadar atau tidak sadar. yang masih menjadi sulit adalah memilih dari pilihan yang ada :3.
    semoga tidak salah pilih aja :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya gan.. yang penting apapun yang terjadi sebisa mungkin hasil pilihan sendiri.. masa orang lain yang pilihin kita yang nerima akibatnya..

      Delete
  3. jangan pernah menyesal dengan pilihan kita :)

    ReplyDelete
  4. setiap orang punya pilihan, nah balik lagi ke diri sendiri untuk nentuin pilihan mana yang mo diambil. Artikelnya keren

    ReplyDelete
  5. Memilih itu sulit.. Tapi mudah-mudahan setelah memilih bisa bertanggung jawab.. Gitu aja sik :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan asal pilih.. pilih yg terbaik, pilih sendiri, dam bertanggung kawablah

      Delete
  6. Menginspirasi... salam kenal. Makasih udah mampir ke blog saya :)

    ReplyDelete
  7. Hidup memang tentang pilihan. Selalu begitu. Pilihlah dengan bijak agar tidak menyesal.

    ReplyDelete
  8. sangat menginspirasi sekali mbak gita, tapi banyak orang yang ketika ambil jurusan A saat kuliah , pas di dunia kerja malah terjun ke urusan kerja jurusan B. :)

    ReplyDelete
  9. Terima kasih. :)
    Saya memang sedang membutuhkan kata-kata ini.
    Selama ini saya masih terpuruk dan sulit untuk mengekpresikan apa yang saya mau. Ragu ketika ingin mengambil suatu keputusan dan terus menerus bertanya kepada orang lain apa yang baiknya saya lakukan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya bertanya dengan orang lain adalah salah satu cara. asal anda bertanya kepada orang yang tepat.. hehehe dan setelah banyak bertanya pilih lah yang terbaik menurut kita.

      Delete
  10. Tapi ada yang terkadang kita gak bisa milih. Terlahir di dunia, misalnya.

    ReplyDelete

Baca juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...